Model terbaru R2 akan menyasar pasar agen AI, berbeda dari chatbot yang sebatas memberi jawaban teks. Agen AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti menyusun perencanaan perjalanan, memperbaiki perangkat lunak, hingga alur kerja bisnis dengan minim pengawasan manusia.
Banyak analis menilai teknologi ini sebagai tahap penting berikutnya dalam perkembangan teknologi AI yang berpotensi mendongkrak produktivitas dan mengubah layanan digital.
Di kancah global, pemain besar seperti OpenAI, Microsoft, dan Anthropic telah lebih dulu memperkenalkan fitur berbasis agen. Namun, DeepSeek menargetkan mampu menyamai bahkan melampaui capaian tersebut, sejalan dengan ambisinya menantang dominasi AI dari Amerika Serikat.
Meski detail mengenai harga, ketersediaan, maupun spesifikasi teknis masih terbatas, peluncuran R2 diperkirakan akan menjadi sorotan, terutama di Silicon Valley dan Washington.
Cepatnya kemajuan DeepSeek disebut-sebut sudah menimbulkan kekhawatiran terkait pengaruh China yang kian besar dalam pengembangan kecerdasan buatan.