CARAPANDANG – Peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia harus diterus ditingkatkan. Sebab, dibanding dengan negara-negara lain Indonesia masih tertinggal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2025, di Jakarta, Rabu 2 Juli 2925.
Dia menjelaskan bahwa tenaga kerja di Indonesia mayoritas tidak lulusan dari perguruan tinggi. Sehingga ini berdampak pada rendahnya produktivitas nasional.
“Kualitas tenaga kerja kita ini juga problem. 85 persen itu adalah lulusan SMA, SMK maksimum. Nah ini menjadi tantangan kita. Ya kalau pengangguran standar lah,”katanya.
Rendahnya kualitas tenaga kerja di tanah air katanya turut mencerminkan lemahnya daya saing sumber daya manusia Indonesia, sebagaimana tergambar dalam human capital index yang berada di bawah rata-rata ASEAN.