HMI Pohuwato, lanjut Dandi, mendorong agar kasus ini segera diusut secara transparan dan pelaku diberikan sanksi tegas. Ia menekankan, tanpa adanya akuntabilitas, kepercayaan publik terhadap aparat akan semakin tergerus.
“Kita menuntut penegakan hukum yang berkeadilan. Jangan sampai kasus ini hanya berhenti di permintaan maaf atau klarifikasi sepihak. Harus ada tindakan nyata sebagai bentuk keseriusan institusi dalam mereformasi tubuhnya,” tutup Dandi.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa profesionalisme aparat tidak bisa ditawar. Di tengah situasi sosial yang kian sensitif, sikap represif justru berpotensi memperlebar jurang ketidakpercayaan antara masyarakat dan aparat penegak hukum.
