“Ini bukan sekadar dakwah, tapi juga aksi nyata dalam mendukung pendidikan agama yang inklusif, termasuk bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Pemko Payakumbuh mendukung penuh upaya pembangunan pesantren tunanetra dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina,” ungkap Herlina.
Ia juga mengajak seluruh warga Payakumbuh untuk terus menumbuhkan rasa empati dan memperkuat semangat gotong royong dalam menghadapi berbagai persoalan kemanusiaan global.
Dalam sesi motivasi, Dewi Yul membagikan kisah perjalanan hijrahnya dari dunia hiburan ke jalan dakwah. Ia mengungkapkan bahwa kehidupannya dulu yang penuh gemerlap justru tidak memberinya ketenangan jiwa.
“Dulu saya hidup dalam gemerlap dunia, tapi hampa. Kini saya ingin berbagi cahaya itu agar lebih banyak yang kembali kepada Allah,” tuturnya menyentuh hati para jamaah yang hadir.
Cerita Dewi Yul menginspirasi banyak peserta, termasuk Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Eni Muis Zulmaeta, yang menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan.
“Kisah beliau membuktikan bahwa perubahan ke arah kebaikan selalu terbuka bagi siapa saja. Semoga kegiatan seperti ini terus digelar demi membangun masyarakat yang lebih beriman dan peduli,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua GOW Kota Payakumbuh Yeni Elzadaswarman, Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Elfriza Zaharman, serta sejumlah tokoh masyarakat.