Beranda Jalan-jalan Kerukunan Multi Etnis Kota Singkawang Melalui Masjid Raya Singkawang

Kerukunan Multi Etnis Kota Singkawang Melalui Masjid Raya Singkawang

Masjid Raya Singkawang didirikan tahun 1885 oleh dua saudagar India, Bawasahib Marican dan putranya, Haji. B. Achmad Marican

0
Masjid Raya Singkawang

“Mukimnya para pedagang Islam dalam kegiatan perdagangan baik sekadar transit atau menetap, membuat mereka berkembang biak di sekitar wilayah pelabuhan, sehingga Islam pun mulai berkembang di Sambas,” catat Risa.

Penyebaran Islam meluas, termasuk ke Singkawang –dulunya bagian dari wilayah Sambas. Antara lain ditandai dengan keberadaan masjid. Salah satunya masjid yang dibangun Bawasahib Marican.

Masjid ini pernah mengalami kebakaran tahun 1937. Kemudian dibangun kembali dan diperluas pada 1940 oleh tiga putra Bawasahib Marican, yakni Haji B. Achmad Marican, B. Mohammad Haniffa Marican, dan B. Chalid Marican. Pada 1953, sebuah menara didirikan di samping kiri masjid oleh tiga orang, yakni oleh H. Munir Haniffa, Djenawi Tahir, dan Kassim Chalid.

Dalam perjalanannya, masjid ini mengalami beberapa kali perluasan. Renovasi pertama dilakukan pada 1974 dengan biaya dari pemerintah daerah. Renovasi kedua dilakukan empat tahun kemudian dengan biaya swadaya yang diinisiasi pengurus masjid.

Pada 1998, Masjid Raya Singkawang direnovasi total, dengan perkiraan pembangunan selama 2,5 tahun. Tetapi kurangnya dana membuat rencana tersebut tertunda. Hingga akhirnya pada 2007, setelah masjid berada di bawah tanggung jawab pemerintah Kota Singkawang, Gubernur Kalimantan Barat Usman Djafar melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya renovasi Masjid Raya Singkawang. Pelaksanaanya baru terwujud awal tahun 2008.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here