"Menambahkan pemanis buatan tampaknya membuat api itu semakin membara, yang kemudian memicu mikroglia menjadi lebih merusak di otak," ia menambahkan.
Para peneliti menyampaikan bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsumsi pemanis buatan dengan kesehatan otak.
Mereka menyarankan pembatasan konsumsi pemanis buatan jika memungkinkan. Namun, mereka mengingatkan bahwa mengganti semua pemanis buatan dengan gula bukan solusi sempurna, karena gula juga bisa menimbulkan risiko kesehatan otak dan penyakit lain.
Perlmutter mengatakan bahwa lebih baik melatih indra perasa untuk menikmati makanan yang kurang manis dengan mengurangi rasa manis pada makanan secara keseluruhan, misalnya dengan lebih banyak mengonsumsi makanan utuh yang kaya serat untuk mendukung bakteri usus dan kesehatan otak.
Bila perlu menggunakan pengganti gula, ia melanjutkan, pemanis yang lebih alami atau tidak terlalu banyak melalui pemrosesan seperti stevia atau tagatosa bisa menjadi pilihan.